Perjalanan ketiga mengarungi dunia filsafat ilmu pada
hari Selasa, 22 September 2015 pukul 11.10 – 12.50 WIB di ruang 305 B Gedung
Lama Pascasarjana UNY kali ini lebih menuntut para pengikut perjalanan untuk
ikut berpartisipasi . Berpartisipasi dalam artian aktif bertanya kepada Bapak
Marsigit mengenai pertanyaan apapun itu. Sesuai dengan tugas harian yang sudah
menjadi kewajiban bagi para pengikut perjalanan untuk mengerjakan yaitu komen
blog dan membuat minimal satu kali pertanyaan dalam satu kali pertemuan. Ada
beberapa pengikut perjalanan yang memang berpartisipasi aktif dengan
pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa. Berikut inti pertanyaan serta jawaban
dari Bapak Marsigit selaku dosen dan pemimpin dalam perjalanan mengarungi lebih
dalam dunia Filsafat Ilmu.
Keterangan :
- P : Inti pertanyaan dari pengikut perjalanan
- J : Jawaban dari Bapak Marsigit
1) P : Bagaimana filsafat memandang murid-murid
sekarang yang senang dengan budaya instant ? (Retno Kusuma Dewi)
J :Kunci dari pertanyaan yaitu filsafat sampai
ke siswa merupakan pertanyaan yang meluncur
terlalu tajam, tetapi memiliki pantulan yang menarik untuk dibahas. Budaya
instant dapat dilihat di www.uny.akademia-edu.com
yang berjudul Narasi Besar Ideologi dan Politik Pendidikan hanya berisi
powerpoint selama 5 menit yang intinya di dalamnya diuraikan dari Zaman Yunani
hingga Zaman sekarang, ditarik benang merahnya sehingga ada rasional atau
penyebab terjadinya budaya instant. Budaya instant yang ada sekarang ini
menganut pemikiran jika ada yang mudah, kenapa cari yang sulit (pemikiran
pertama). Kemudian ada pemikiran kedua yaitu jika bisa mnegerjakan yang sulit
kenapa mengerjakan yang mudah. 2 hal yang berbeda ini jika dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya maka dampaknya pada dunia akherat. Sedangkan menurut
psikologi, kita identifikasi 2 hal tersebut dilihat dari keadaan atau sisi
pelaku/ orangnya
Untuk keadaan pemikiran yang pertama dapat
diidentifikasikan:
·
Tidak mau berjuang
·
Nyaman di zona nyaman
·
Tidak meningkatkan diri
·
Motivasi kurang
·
Depensif
·
Tidak kreatif
Semilyar pangkat
semilyar pun tidak mampu untuk meyebutkan semuanya.
Sedangkan untuk
identifikasi pemikiran kedua adalah :
·
Kreatif
·
Cerdas
·
Pekerja keras
·
Ingin berkembang
·
Skill tinggi
·
Motivasi banyak
Sehingga sebenar-benarnya hidup adalah interaksi antara
pemikiran pertama dan pemikiran kedua. Hidup yang baik adalah hidup yang berjalan
dari pemikiran pertama ke pemikiran kedua.
2) P : Bagaimana pendapat filsafat mengenai
penciptaan alam semesta yang tercipta dengan sendirinya tanpa campur tangan dari Tuhan ?
(Heru Tri Novi Rizki)
J : Pertanyaan di atas sama halnya dengan
pertanyaan bagaimana pandangan agama tentang teori evolusi Darwin yang
mengatakan bahwa nenek moyang kita adalah monyet. Orang beragama apapun percaya
bahwa neneng moyang kita adalah manusia. Nabi Adam AS adalah manusia pertama.
Teori Evolusi Darwin merupakan hukum sebab akibat. Seperti contoh setiap hari
manusia belaajr terbang secara terus menerus selama masa hidupnya dengan
harapan suatu saat manusia bisa terbang. Contoh di atas merupakan contoh teori
Immanuel Kant yaitu teori Pengembangan Potensi (segala macam perkiraan masa
depan). Kembali pada teori Evolusi bahwa dasar filsafat adalah segala sesuatu
mengalami perubahan. Tidak ada di dunia ini yang tidak mengalami perubahan
(separuh dunia), sedangkan separuh dunia yang lain adalah segala sesuatu itu
bersifat tetap. Masing-masing memiliki tokoh sendiri. Perubahan (Decardes) dan
tetap (Heraclitos). Sehingga sebenar-beanrnya hidup adalah interaksi antara
yang tetap dan tidak tetap (berubah). Contohnya adalah diri kita, sampai
sebelum dunia kiamat kita adalah ciptaan Tuhan (tetap), sedangkan kondisi kita
sekarang dengan semenit yang lalu, sebulan bahkan bertahun-tahun yang lalu
pasti berbeda, mengalami pergeseran (berubah). Di dalam filsafat yaitu
tingkatan spiritual mengenal kebenaran absolute yaitu Tuhan. Dan agama mempunyai
dogma yaitu suatu bulatan utuh yang harus dilaksanakan. Contohnya adalah kitab
suci (tidak ada yang berani mengotak atik), nenek moyang kita adalah Nabi Adam
AS (yang dapat dipelajari keluarga, anak istrinya). Boleh saja seseorang
membuat teori, tetapi harus dengan dasar yang jelas. Seperti contoh yang
mungkin dengan percobaan tikus yang diberi radiasi nuklir yang lama kelamaan
bisa menjadi kelinci. Layaknya dari zaman penciptaan alam sampai dengan zaman
sekarang radiasi nuklir dapat mempengaruhi jenis perilaku manusia.
Jika dilihat dari sisi
agama hasilnya adalah final. Beda kultur, beda juga budayanya.
Budaya Barat
|
Budaya Timur
|
|
|
|
|
|
|
Sehingga
hakekatnya dalam dunia ini adalah perjalanan dari barat menuju timur sehingga
nanti akan bertemu dengan Imam Ghozali. Satu pelajaran penting. “Jika engkau
ingin bertemu Tuhan, jangan hanya difikirkan tetapi kerjakanlah”. Contoh
nyatanya adalah ketika zaman mengajar S1 dulu, Bapak Marsigit kedatangan tamu
dari universitas terkemuka di Amerika. Tamu tersebut bertanya kepada bapak
mengenai kebiasaan beliau yang selalu berdoa dalam pembelajaran Matematika, dia
bingung apa hubungannya Matematika dengan doa. Bapak Marsigit menanyakan apakah
dia percaya dengan Tuhan, ternyata tamu yang sudah berumuran 60 tahun tersebut
mengatakan belum karena dia belum tahu, dia mau berusaha melakukan kegiatan
setelah faham. Dari sini Bapak Marsigit menemukan ketidakkonsistenan tamu
tersebut dengan omongannya. Bapak kembali bertanya : “ Apakah sebelum ke sini,
kamu sudah tahu akan bertemu dengan saya ?”, ternyata jawabannya tidak.
Ternyata berfikir itu mudah tapi kenyataan yang terjadi tidak konsisten. Itulah
mengapa jangan hanya mengandalkan fikiran saja, tapi gunakan juga hati. Di
dunia luar sana khususnya internasional (percaya atau tidak adanya Tuhan
sama-sama mendapatkan hak, sama-sama dapat mengiklankan, liberal absolut), jika
iman kita tidak kokoh, tidak kuat maka fikiran kita, kekuasaan kita akan habis.
3) P : Dari penjelasan dogma yang berarti bulatan
yang langsung diterima secara utuh,bagaimana dengan Teori Big Bang yang langsung
dipercaya, diterima banyak orang dan juga dipublikasikan ? (Ricky Antonious
Leohani)
J : Teori dapat terkenal, dikarenakan :
·
Teori ditulis
·
Dipublikasikan
·
Ada sponsorship/dihidup-hidupkan
·
Memang ada manfaat
Seperti contoh orang ke Jakarta membuang motor. Kenapa
harus dibuang, jika motor bisa digunakan untuk pergi ke statsiun atau bandara,
Begitu juga dengan teori Big Bang, bermanfaat pada level tertentu tetapi jika
sudah menyentuh ranah akidah, kenyakinan maka harus mempunyai keyakinan
tersendiri. Orang yang berfikir liar, tanpa batas termasuk kesombongan yang
luar biasa. Seharusnya setinggi apapun ilmu, secerdas apapun ilmu yang kita
dapatkan, sumbangkan. Belajar filsafat harus menetapkan hati sesuai koridor.
Jika mendapatka teori-teori seperti itu, anggap sebagai pengetahuan bukan
sebagai keyakinan.
Sifat yang ada dalam filsafat adalah yang ada dan mungkin ada.
Semua yang engkau fikirkan (wadah), semua yang engkau sebutkan baik yang ada
maupun yang mungkin ada (isi). Sejatinya dunia itu berstruktur, ada wadah, ada
isi. Contohnya adalah hitam. Hitam menajdi isi dari wadah yaitu rambut. Rambut
menjadi isi dari wadah yaitu kepala. Kepala menjadi isi dari wadah yaitu tubuh.
Wadah dan isi yang berpangkat-pangkat itu nantinya akan menjadi satu yaitu
kuasa Tuhan (Tuhan yang Esa).
Dalam dunia filsafat ada istilah fatal dan fital. Fatal
adalah akherat dan fital adalah dunia. Sehingga sebenar-benar hidup adalah
interaksi antara fatal dan fital. Fatal dengan pasrah kepad a Tuhan (berdo’a) dan fital dengan
berikhtiar semampu mungkin. Berikhtiarlah seakan-akan kamu masih akan hidup
1000 tahun lagi, dan berdoalah seakan kamu akan masti besok. Berkaitan dengan
sifat yang ada, sifat itu ada di dalam fikiran dan di luar fikiran. Di dalam
fikiran menyangkut yang tetap dan tunggal. Sedangkan di luar fikiran menyangkut
yang banyak dan berubah.Contohnya di dalam fikiran seorang laki-laki wanita
itu hanya satu jika diturunkan adalah istri. Tapi contoh penampilannya yang
banyak yaitu ada dimana-mana misalnya ketika di rumah, ketika di kantor, ketika
lewat, ketika memasak dan masih banyak lagi.
4) P : Berkaitan dengan takdir, ada takdir yang
tidak dapat diubah. Salah satunya adalah kematian. Kematian ada berbagai cara
diantaranya bunuh diri, dibunuh, kecelakaan dan lain-lain. Khusus
untuk bunuh diri, apakah itu sudah merupakan takdir ? dalam agama khususnya Islam, bunuh diri itu dosa. Berarti
apakah amal yang selama ini dilakukan itu sia-sia ? (Atik Lutfi Ulin Ni’mah)
J : Cara pandang itu berdimensi, yang
dipandang pun berdimensi. Mengenai spiritual sudah dibahas sendiri
mengeni dosa dan tdaknya. Tetapi melalui cara pandang filsafat tidak cukup sanpai disitu. Dalam filsafat ada dua
macam pengertian takdir , yaitu :
1. Takdir
adalah sesuatu yang sudah terjadi (fikiran manusia), sedangkan naik level
pengertiannya tidak hanya terbatas pada yang sudah tetapi juga akan terjadi.
2. Takdir
adalah sesuatu yang sudah terjadi. (pengertian ini lebih baik)
Dalam bahasa filsafat takdir adalah fatal dan ikhtiar
adalah fital. Contoh takdir yang sudah pokok atau tidak dapat diubah adalah
kelahiran, jodoh dan kematian. Ketiganya memiliki tingkatan yang sama, sehingga
jangan bermain –main dengan jodoh atau jangan mempermainkan jodoh karena akan
menderita kesengsaraan atau kesdihan yang setara dengan kematian. Hidup manusia
tidak bisa terlepas dari takdir, manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia
harus berikhtiar. Sejatinya hidup itu adalah pilihan, tetapi yang memilih
adalah Tuhan (Aliran Reduksionisme). Seperti contoh setiap kata yang kita
ucapkan merupakan kata-kata pilihan. Pikiran atau kata yang ada di dalam otak
kita banyak sekali (paralel) yang ingin diucapkan, tetapi mulut kita hanya
satu, sehingga ketika kita berbicara maka apa yang kita ucapkan merupakan
kata-kata terpilih (seri), Jika kita mampu mengucapkan semuanya bersamaan maka
kita tidak akan faham dengan apa yang kita ucapkan.
5) P : Mengenai penjelasan bahwa dalam fikiran,
istri itu hanya satu. Bagaimana dengan poligami, apakah dalam fikiran hanya tetap
satu atau sudah berkembang menjadi 4, atau bagaimana ? (Ricky Antonious Leohani)
J : Dari sisi filsafat, ini disebut dengan
level pemahaman. Pikiran hanya ada satu yaitu istri yang berperan sebagi wadah
(jika disebutkan bermilyar-milyar pun tak mampu menyebutkan). Kemudian ada 4
istri itu merupakan isi.
6) P : Manusia memang tidak bisa mencapai
kesempurnaan, bagaimana dengan motivator yang berusaha mencapai kesempurnaan ? (Azmi
Yanianti)
J : Jangan salah faham dahulu, segala
sesuatu yang ada di dunia ini berpasang-pasangan. Contohnya diriku ini adalah
tesis sedangkan semuanya yang selain diriku adalah antithesis. Ketetapan yang
sudah dibuat itu adalah tesis sedangkan ikhtiar yang kita lakukan itu antitesisnya.
Ritual itu merupakan tesis dan potensi itu adalah antitesisnya. Jadi seorang
motivator itu mengubah ritual-ritual manusia agar menjadi potensi-potensi yang
dapat dikembangkan. Sehingga sebenar-benarnya hidup adalah berkembangnya suatu
potensi dari yang ada menjadi pengada melalui mengada. Segala sesuatu akan
berubah jika diikhtiarkan ke atas melalui spiritual yang berujung dengan kunci
perubahan yaitu keikhlasan. Contoh nyata yang ada di dalam ruangan adalah
terjadinya kaca yang ada di dalam ruangan (keikhlasan). Berawal dari bahan
mentah, proses pembuatan, proses distribusi, driver, tukang merupakan contoh
keikhlasan yang merupakan isi dari terjadinya kaca tadi. Sehingga
bermilyar-milyar dipangkat semilyarpun kita tidak mampu menyebutkannya.
7) P : Bagaimana mensinkronkan antara yang ada
dalam fikiran dan yang ada dalam hati sehingga tidak akan menimbulkan penyesalan ?
(Fitriyani)
J :Sesungguhnya apa yang terjadi di hidup
ini adalah kontradiksi. Manusa tidak dapat menghindarinya. Kontradiksi ada dua
macam yaitu kontradiksi produktif dan kontradiksi kontraproduktif. Semakin
rendah posisi (predikat) maka semakin tinggi kontradiksi sehingga semakin ke
atas maka semakin tinggi posisi sehingga tidak akan ada kontradiksi yaitu
kekuasaan Tuhan. Contoh kontradiksi yang ada dalam diri manusia adalah
pertarungan antara oksigen dan darah merah yang menghasilkan panas serta
keringat yang berguna bagi pertumbuhan manusia. Sebisa mungkin dengan brbagai
macam kontradiksi yang ada jangan sampai turun ke hati. Karena sesungguhnya
kontradiksi di dalam hati berasal dari syetan. Sehingga jika kita ingin
menghilangkan keraguan, penyesalan, rasa susah kita kembalikan sepada sang
pemilik syetan yaitu ALLAH SWT. Kita meminta pertolongan ALLAH SWT dengan
berdoa. Dan setinggi-tinggi do’a adalah dengan memanggil namaNya. Semilyar
dipangkat semilyar kita memanggil namaNyapun terkadang belum mampu membuat doa
kita sampai kepada ALLAH SWT. Jadi jangan bosan, jangan gampang menyerah untuk
selalu memanggil nama ALLAH SWT. Karena di akhir nanti kita tidak akan menyesal
dengan apa yang kita dapatkan yaitu kebahagiaan dunia dan akherat.
Banyak sekali pengetahuan-pengetahuan baru mengenai dunia
filsafat yang dapat saya ketahui. Ternyata banyak sekali pertanyaan yang berada
si sekitar kita yang berhubungan dengan filsafat. Semangat untuk
pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Jangan malu bertanya, karena akan ada
manfaat dari pertanyaan-pertanyaan yang kamu tanyakan. Semangat menuju
perjalanan selanjutnya…^_^