Sabtu, 05 Desember 2015

Berakhirnya Dunia "Test Jawab Singkat"

Pertemuan Kesebelas
Perkuliahan Filsafat Ilmu
Hari Selasa, 1 Desember 2015
Pukul 11.10 – 12.50 WIB
Di Ruang 305B Gedung Pasca Lama
Universitas Negeri Yogyakarta
Bersama Bapak Prof. Marsigit
             Diawali dengan cerita Bapak yang mengatakan bahwa Bulan Desember merupakan bulan yang penuh barokah bagi beliau karena di Bulan Desemberlah orang-orang yang beliau sayangi lahir dan mengadakan acara yang menyenangkan. Diantaranya adalah tanggal 22 Desember (ultah menantu dan pernikahan menantu), 24 Desember (ultah cucu), 21 Desember ( ultah anak pertama), 30 Desember (ultah anak kedua). Dilanjutkan seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu dengan adanya test jawab singkat. Test jawab singkat pada pertemuan kali ini merupakan test jawab singkat yang spesial karena jumlahnya yang lebih banyak daripada test-test sebelumnya yaitu 55 serta boleh direkam (ada maksud tertentu yang akan disampaikan oleh Bapak nanti). 1001 cara dapat kita lakukan untuk memahami filsafat namun 1001 cara pula dapat kita lakukan untuk tidak dapat memahami filsafat.
Adapun soal-soal yang diberikan pada test jawab singkat kali ini adalah sebagai berikut
 


          Seperti yang biasa dilakukan, untuk mengitung nilai maka benar dikali dengan dua.  Ujian kali ini memang berbeda dari ujian sebelumnya. Ketika tiba pengoreksian dari jawaban-jawaban teman. Semua jawaban teman dari nomor  1 – 55 di coret baik yang diisi maupun tidak diisi. Bapak menyuruh kita untuk melakukan itu dengan mantap dan jangan ragu-ragu.Setelah semua mendapat nilai 0  maka jawaban dikembalikan kepada teman semula atau pemiliknya masing-masing.
          Hal yang tidak biasa yang dilakukan oleh  Bapak ini merupakan cara Bapak yang ingin menyempurnakan metode beliau. Metode yang ingin membuat mahasiswanya mendapat nilai 0 semua. Bapak menjadi lega, dan mahasiswa risau. Hal yang terjadi barusan menunjukkan bahwa mahasiswa telah menunjukkan permainan ujian. Sebenarnya ujian adalah hal kecil dimana seseorang bisa tebak sana, tebak sinim, semua orang bisa melakukan. Jika ada guru yang mengidolakan ujian itu juga hak seorang guru. Silahkan saja.
          Para mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Bapak Marsigit sudah bisa merasakan panas dinginnya ujian bersama beliau. Para mahasiswa sebenarnya sudah termakan dan terjebak oleh mitos Bapak. Seperti tadi test jawab singkat tersebut semua jawabannya adalah salah. Di dalam filsafat tidak seperti itu. Sebenar benar filsafat juga tidak seperti itu. Bagaimana cara agar menyadarkan mahasiswa yang sudah termakan oleh mitos Bapak yaitu dengan menyatakan bahwa semua jawaban adalah salah. Bapak bisa membuat baik mahasiswa, guru bahkan dosen memiliki nilai 0 dengan semua jawaban salah. Itulah yang menyebabkan bahwa sebenar-benar jawab singkat itu sangat berbahaya. Hakikatnya filsafat adalah penjelasanmu mengapa engkau menjawab itu. Kuliah itu tidak selamanya hanya berakhir seperti itu, hanya terfokus oleh test, terhanyut atau larut oleh kata-kata atau penjelasan yang disampaikan oleh Bapak. Harus lebih banyak membaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang ada.
          Ujian yang dilakukan tadi sudah berada pada dimensi  yang lebih tinggi yaitu dimensi para dewa. Pertanyaan-pertanyaan  tadi mewakili dunianya masing-masing yang terangkai menjadi satu ikon yaitu ideal. Untuk itu agar  timbul suatu ilmu. maka seperti halnya ideal dan realis. Dua hal yang sebenarnya sangat jauh kemudian kita dekatkan jadi persoalan dalam fikiran saya. Itulah dunia idealnya realis. Penjelasan mengenai dunia realis itulah yang akan menjadi jawaban dari pertanyaan itu (sebenar-benar filsafat kita). Test jawab singkat tidak ada hubungannya bagi seorang filsuf, bagi seorang daksa pemula bolehlah. Jangan salah faham dengan filsafat. Oleh karena itu jawab singkat seperti yang sudah dilakukan ibarat pisau yang memiliki sisi positif negative. Positif buat memasak,posisi negatif ketika digunakan untuk mengancam. Filsafat itu merupakan penjelasan sedemikian rupa sehingga penjelasan kita dapat dfahami oleh orang awam sekalipun. Contohnya adalah elegi yang telah dibuat oleh Bapak meskipun terkadang orang awam yang membacanya pun masih kebingungan.
          Pertanyaan no 1-28 di atas merupakan kontradiksi. Kontradiksi yang merupakan sebagian kecil dari kontradiksi yang ada di dunia ini karena pada hakekatnya hidup kita merupakan kontradiksi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah makan, jangan makan, kapan makan kapan tidak. Kita harus dapat menjelaskan kenapa kita makan, kenapa kita tidak boleh makan, kapan kita makan dan kapan kita tidak makan. tidak hanya sebatas kata-kata jawab singkat yang tidak ada makna. Ujian test filsafat yang tadi dilakukan merupakan titik balik dari test jawab singkat. Berikutnya tidak usah ada jawab singkat lagi supaya kita terbangun terbangun untuk membangun dunia. Berikut beberapa penjelasan Bapak mengenai test jawab singkat yang sudah dilakukan.
·         Idealnya realis
Pokok persoalan  di dalam pertanyaan tersebut adalah realis. Di dalam mempelajari realis, satu semesterpun kita tidak akan cukup untuk memahaminya. Jangan hanya berpatokan dengan penjelasan Pak Marsigit. Bangunlah sendiri dengan banyak membaca. Jangan hanya copy paste.  Itu membodohi diri sendiri dan merupakan manipulasi. Harus berfikir secara ikhlas, harus komen dengan ikhlas dalam arti dapat mengerti, dapat memahami apa yang dibaca. Komen itu refleksi bukan hanya sekedar pamer referensi. Boleh didukung dengan  referensi tapi yang terpenting tetap terkendalikan oleh fikiran kita. Filsafat itu seperti itu. Kenyataan yang ada, orang Indonesia itu  paling sigap ketika diuji dengan test atau ujian. Namun apalah arti  ujian jika kita tidak faham. Test atau ujian diadakan daripada Bapak terus menjelaskan tetapi kita tidak sadar atau faham (yang terjadi maka kita akan tertidur).
Di dalam memahami idealnya realis kita harus memakai Intuisi (Hypotical Analisis dalam bahasa awamnya adalah ngawur). Realis artinya di luar fikiran atau nyata. Di luar fikiran tidak ada yang ideal. Ideal yang dimaksud adalah perfect atau sempurna. Di dunia tidak ada yang sempurna. Contohnya adalah sudut lancip. Di dunia sebenarnya tidak ada yang lancip. seperti contoh  jarum yang sebenarnya ujungnya adalah lingkaran, begtu juga dengan atom (tidak ada lintasannya yang lancip). Lancip hanya ada di fikiran, namun pada realnya tidak ada. Yang menjadi masalah adalah idealnya ada di fikiran, namun yang di luar tidak ada yang sempurna. Bagaimana cara untuk mengidealkan yang tidak ideal. Contohnya adalah ketika kita belajar Matematika,  ketika kita melakukan kegiatan, ketika kita mempunyai pacar, mempunyai istri, anggap saja dunia itu ideal. Begitulah sehingga tidak perlu dipermasalahkan. Contoh lainnya adalah idealnya orang mengendarai sepeda motor adalah memakai helm, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, jangan menyalip dari kiri. Tetapi kenyataan yang terjadi kebanyakan orang tidak melakukan itu. Hal itu karena manusia memiliki tujuan, pegangan sendiri untuk menjalani hidup. Jadi sebenar-benar hidup itu adalah mengidealkan dari yang realis.
·         Realitasnya ideal
Contohnya nikah merupakan ideal. Melaksanakan pernikahan merupakan realnya. Contoh lainnya adalah orang yang membuat  rumah berdasarkan gambar yang ideal. Jadi intinya adalah menerapkan ideal dengan realisasi yang ideal pula.
·         Tetapnya Perubahan
Di dalam diri apa yang tetap, di dalam dirimu apa yang berubah. Contohnya adalah cinta Bapak kepada istrinya tetap yang terkadang akan berubah ketika ada perubahan. Yang memahami berstruktur, yang difahami juga berstruktur. Jika di dalam bahasa pintasnya yang dimaksud dengan tetaya perubahan adalah perubahan yang tetap. Yang tetap adalah perubahan itu sendiri. Contoh lain adalah pertumbuhan badan dalam arti positif negatif. Semakin bertambah umur maka seseorang akan bertumbuh tinggi badanya (positif) namun lama kelamaan akan tumbuh kembali seperti ketika masa kanak kanak yaitu orang-orang sepuh yang lama kelamaan akan semakin lupa (negatif).
·         Berubahnya Ketetapan
Contohnya adalah batalnya perjanjian, bubarnya organisasi, bubarnya wadah atau pecahnya wadah misalnya Yugoslavia negara Besar terdiri dari berbagai negara kecil. Setelah pemimpinnya meninggal maka negara berantakan dan menjadi perang, batalnya kesepakatan karena suatu hal, kemudian cerainya suami istri.
·         Fatalnya Vital
Hidup itu sejatinya adalah interaksi antara fatal dan vital. Vital adalah ikhtar, fatal adalah takdir. Di mata Tuhan, ikhtiar manusia termasuk takdir. Takdir dengan ikhtiar adalah usaha dan doa. Fatalnya vital adalah doanya daripada usaha. Agar dapat hidup harmoni maka ikhtiar dan doa harus istiqomah. Ada dan diteruskan.
·         Vitalnya Fatal
Dalam bahasa analog vitalnya fatal adalah ikhtiarnya takdir atau ikhtiarnya berdoa. Doa perlu diusahakan seperti sholat jamaah, belajar doa, membaca tahlil, shalawat, istighosah, ziarah ke makam para wali untuk mendoakan. Hal ini dilakukan untuk menambah keyakinan.
·         Dewanya Daksa
Yang namanya dewa pasti ada daksa.
·         Daksanya Dewa
Dunia dewa itu  berstruktur, maka ada dewa subyek, ada dewa predikat. Jika Dosen adalah dewa maka daksanya adalah  dosen golongan III, dosen gol IV,  dosen doctor, dosen profesor dan lain-lain.
·         Intensifnya Ekstensif
Ekstensif artinya keluasan. Mendalami jangan hanya disini saja tapi di sana, antara sini dan sana, sebelum dan setelah sana. Kita usahakan secara intensif artinya kita tetap menegakkan kesadaran selalu untuk memikirkan berfikir kapanpun, dimanapun. Contohnya adalah  posting yang dibuat oleh Bapak untuk mengintensifkan ekstensif. Ketika malam-malam  masih masih ada mahasiswa yang membaca postingan maka mahasiswa itu sedang mengintensifkan ekstensif.
·         Ekstensifnya Intensif
Intensif artinya adalah sedalam-dalamnya. Untuk itulah dibuat struktur. Sedalam-dalamnya struktur adalah ontologi yaitu wadah dan isi, jika naik maka akan menjadi bakal konsep. Bakal konsep yang diekstensifkan maka akan ada konsep 1, konsep 2.
·         Linearnya Siklik
Siklik artinya adalah  lingkaran. Lingkaran yang jarinya tak berhingga akan membentuk garis lurus. Seperti halnya dengan pesawat terbang yang terbang dari Jakarta kembali lagi ke Jakarta. Orang awam akan menganggapnya datar terus padahal sebenarnya tidak. Ilmu pengetahuan memiliki kesadaran, pesawat yang dirasa datar ternyata melengkung, mengikuti permukaan laut. Begitu juga dengan perkuliahan kita, disadari maupun  tidak disadari setiap Hari Selasa pada  jam yang sama kita bertemu dengan Pak Marsigit. Siklik yang rutin, ajeg akan menjadi garis lurus.
     Berikut beberapa pertanyaan dari mahasiswa yang masih ada hubungannya dengan soal-soal test jawab singkat serta penjelasan dari Bapak.
·         Harmoninya Harmoni (Ricky)
Harmoni merupakan keadaan ideal, seimbang dengan segenap unsurnya. Seperti contohnya gamelan jawa (tidak ada unsur musik yang menyebabkan menjadi aneh atau macet). Antara komponen alat-alat gamela saling mendukung. Contoh lain adalah ciri kehidupan sehat adalah harmoni. Harmoni itu berstruktur dan berdimensi. Harmoni besar disusun dari harmoni-harmoni yang kecil. Seperti halnya tubuh (harmoni besar) yang terdiri dari harmoni-harmoni kecil seperti harmoni darah, harmoni tulang, harmoni otot dan harmoni-harmoni lainnya. Dan contoh-contoh lain harmoni seperti rumah tangga, makanan dsb. Hakikatnya harmoninya harmoni adalah harmoni mikrokosmos dan hamoni mikrokomos. Suatu negara yang kacau maka akan membuat rakyatnya juga menjadi kacau. Jadi tugas seorang pemimpin itu berat karena menentukan harmoni dan disharmoninya suatu negara.
·         Dewanya Dewa (Venti)
Dewa yang berstruktur adalah dewa mikrokosmos dan dewa makrokosmos. Terdiri dari sifat referensial, intuisi, analogis. Ayam yang merupakan dewa cacing merupakan contoh secara analogis. Di dalam filsafat biasanya menggunakan bahasa analog. Kemudian Rajanya Dewa (Dewa wisnu) merupakan contoh referensi. Jika di abstraksi maka yang dibicarakan mengenai persoalan dewa adalah tentang kekuasaan. Siapa bisa apa. Di dunia ini penting siapa kuasa apa yang nantinya akan berhubungan dengan unsur atau komponen yang ada. Bapak Marsigit adalah Profesor maka kekuasaannya  adalah mengenai keilmuan (membuat makalah, tulisan dan lain.
·         Lampaunya lampau (tri kurnia)
Fenomena pernah ditelefon oleh waktu lampau. Mungkin itu suatu hal yang aneh atau asing di telinga kita. Itulah pentingnya olah fikir. Contohnya dulu Bapak memiliki teman SMP, teman baik. Setelah SMA berpisah tetapi tetap mengetahui  masing-masing.Teman Bapak meneruskan kuliah bisnis, multilevel dan lama tidak muncul.  Pernah beberapa kali telfon. PadA telfon terakhir Bapak mengatakan bahwa 1 hari 30 jam Bapak akan melayani  diskusi asal tidak menyinggung mengenai multilevel. Jika menyinggung multilevel Bapak tidak mau karena bukan bidang Bapak. Bidang Bapak meliputi keilmuan, filsafat, matematika , pendidikan. Teman Bapak menelefon lagi dan Bapak  tidak mengangkat. Itu  artinya Bapak dikejar-kejar waktu lampau. Kenudian jika Bapak dan temannya bertemu lagi dan mengobrol tentang masa lampau maka itu termasuk masa lampau yang terjadi pada masa sekarang. Telfon masa dapat digambarkan dengan hasil USG yang memperlihatkan detak jantung bayi. Mendahului melihat dengan teknologi. Jika tidak ada teknologi maka 5 bulan lagi baru kita dapat melihat detak jantung bayi. Terperosok pada masa lampau juga dapat digambarkan dengan dosen yang menerangkan pada zaman batu membawa teknologi atau buku. Itu artinya menembus ruang lampau.
·         Akhirnya Akhir (Fauziah)
Kuliah ini akan berakhir, rasa lapar ini juga perlu diakhiri. Berakhirnya kapan termasuk olah fikir. Kita yang memikirkan merupakan berstruktur. Jawaban yang diungkapkan merupakan kebenaran yang diungkapkan melalui pendapat kita. Kita tidak akan pernah mengetahui kapan akhiran itu, pergi dari rumah ke kampus pasti akan menempuh separuh perjalanan, menempuh separuh berarti menem[uh separuh lagi, separuhnya lagi, separuhnya lagi itu tidak akan pernah selesai tetapi tetep sampai ke kampus walaupun belum selesai.Pada zaman Yunani sudah difikirkan sehingga pada kesimpulan bahwa orang tidak akan pernah sampai pada tujuan, sehingga pada akhirnya kita juga tidak tahu berakhirnya kapan. Maka akhir yang aku fikirkan pada level spiritual, akhir dari segala khir adalah keyakinanku mengatakan itu bahwa itu kiamat. Manusia tidak mampu memikirkannya karena itu kuasa Tuhan. Ketika Bapak sampai rumah, maka tugas mengajar, perjalanan, pertemuan dengan mahasiswa berakhir. Dunia akhiran terdiri dari akhiran juga. Kita tidak akan pernah mengerti akan berakhirnya itu, karena kita tidak akan pernah mencapai tujuan. Sampai Kiamat tidak akan pernah selesai.
·    A priorinya A postriori (Magdalena)
 A posteriori artinya adalah faham setelah melihat. Contohnya pada zaman dahulu sebelum menikah ada acara tontonan (melihat jodohnya sebelum menikah). Sedangkan A priori itu belum melihat benda sudah tahu. Jadi  A priorinya a posteriori adalah memikirkan pengalaman. Sebenar-benarnya hidup adalah memikirkan pengalaman dan menerapkan rasio.
Kontradiksinya Kontradiksi (Novika)
Soal ujian dari no 1-28 merupakan contoh soal kontradiksi yang dipadukan agar kita berfikir. Jika kita cermat, dalam kehidupan sehari-hari,  ilmu kita diperoleh dari kontradiksi. Contohnya jalan ditutup untuk hajatan. Maka akan membuat kita berfikir untuk lewat jalan lain, itu merupakan kontradiksi. Jika aku adalah tesis, maka selain diriku antitesis, aku dan selain diriku adalah kontradiksi. Kotradiksinya kontradiski terdiri dari kontradiksi mikro dan kontadikso makro, dunia kecil dan dunia besar. Para pemimpin dunia mengalami kontradiksi, di negara masing-masing juga mengalami. Setiap negara berstruktur dan menembus ruang dan waktu. Jika menimpa di badan maka menjadi komplikasi. supaya sinkron dan sehat maka harus disinkronkan antara mulut, mata pendengaran, mulut, fikiran. Melihat HP serasa melihat roti kemudian dimakan itu merupakan komplikasi atau kontradiksi. Kontradiksi juga memiliki batas ruang dan waktunya artinya terdapat kontradiksi yang tersembunyi (meta kontradiksi) atau yang tidak terlihat atau kontradiksi semu (kelihatannya tidak tetapi ternyata iya)
    Pengalamannya pengalaman 
Sebelum memahami pengalamannya pengalaman maka kita harus mempelajari pengalamannya rasional. Rasio juga merupakan pengalama. Ketika terdapat perbedaan maka levelnya juga akan beda. Rasio akan sama dengan pengalamana maka levelnya aka naik. 2 + 2 = 4 akan benar maka levelnya ini, jika salah maka levelnya itu. Struktur pengalaman artinya multifaset, multidimensi, multimuka. plural wajahnya. Jadi jika menjadi seorang presiden maka pengalaman politik, berbisnis, ke luar negeri, menjadi gubernur, menjadi walikota, semuanya terkumpul jadi satu. Itu pada level tertentu. Level lain dari pengalaman adalah pengalaman merupakan refleksi dari pengalaman. Yang penting adalah dibangunnya struktur. Membangun dunia artinya adalah  agar orang awam yang kita ajak bicara dapat memahaminya dengan contohnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar