Pertemuan Kedua Belas
Perkuliahan Filsafat Ilmu
Hari Selasa, 8 Desember
2015
Pukul 11.10 -12.50 WIB
Di Ruang 305 Gedung
Pasca Lama
Universitas Negeri
Yogyakarta
Bersama Bapak Prof.
Marsigit
Intro pada awal pertmuan dengan perkataan Bapak Prof
Marsigit yang merasa bahwa beliau bukan memberi ilmu kepada mahaisswa tetapi
bersama-sama membangun ilmu. Ilmu pengetahuan yang terkomposisi bersama-sama
dengan ilmu. Contohnya adalah komunikasi. Cerita tentang anak beliau yang kuliah
di Perancis bagian engineers dan komunikasi (menjual produk 60 milyar dalam
waktu dekat( karena bahasa Inggris yang bagus dan keahlian dalam mencari partner).
Komunikasi tergantung dimensi dan konteksnya.
Contoh komunikasi lain yang dilakukan oleh Bapak yaitu
ketika Bapak pergi ke Wates (hal yang di lakukan berdsarkan hati nurani dan
kemanusiaan dan terkadang dianggap hal yang tidak perlu oleh orang lain). Beliau mendapatkan kabar bahwa seseorang yang
bekerja di rumah Bapak, anaknya kecelakaan, Bapak kemudian mengajak teman-teman
yang lain ke Wates untuk menengok. Komunikasi yang terjadi itu, terjadi secara sangat
alami dan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Komunikasi yang dilakukan oleh
Bapak dalam pembelajaran meliputi refleksi yang dicampur dengan psikologi, memahami
setiap dimensi yang berbeda termasuk facebook yang dimanfaatkan sebagai sarana.Jadi
komunikasi itu termasuk filsafat kontemporer (didalamnya terdapat filsafat
bahasa, alat, analitik). Jadi sebenar-benar diriku adalah bahasaku.
Sebenar-benar diriku adalah kata-kataku dan sebenar-sebenar dunia tidak lain
tidak bukan adalah bahasa.
Barusan Bapak bercerita mengenai proses terjadinya elegi.
Itulah sejak awal yang dikatakan oleh Bapak bahwa filsafat yang diajarkan itu
unik, aneh. Tapi unik dan aneh itulah filsafat jika terkena ruang dan waktu.
Bahkan Bapak juga termasuk ruang dan waktu, nyatanya bertemu terus setiap Selasa
pukul 11.10 WIB walaupun agak telat sedikit atau lama. Filsafat yang sama di
sana sini disebut level universal.
Itulah mengapa Bapak
membuat elegi yang berpasangan (elegi menggapai diam, elegi menggapai bicara,
elegi menggapai normatif, elegi menggapai ideal) agar Cantraka jalannya tidak
miring, supaya balance (seimbang). Yang ingin disampaikan bahwa itu adalah
aspek hermeunetika. Test sudah
menerjemahkan Begawat, yang kemarin Begawat juga memberontak atau marah. Jadi
filsafat itu lengkap, test perlu proposional, menjelaskanpun perlu proposional.
Pada postingan selanjutnya akan dipaparkan tabel yang
berisi sebagian kecil dari dunia yang meliputi ruang dan waktu Pendidikan
Matematika. Mengapa baru sebagian kecil? Karena semilyar pangkat semilyarpun ruang
yang ada masih belum mampu untuk meyebutkannya. Di dalam pengisian juga tidak boleh
sembarang mengisinya. Penulisan ruang tidak harus sejajar, karena ruang itu berdimensi,
berstruktur dapat pula berpotongan. Contoh lainnya adalah ada anak ada menantu
lagi hamil (disebut mengada) kemudian nanti lahir bayi ( disebut pengada).
Itulah yang namanya ruang dan waktu yang diekstensikan. Itu menunjukkan betapa
hebat dan luasnya filsafat.
Salah satu contohnya adalah Prof. Hamington dari Thailand
mempresentasikan Matematika sebagai proses dan produk, pernah juga memperesentasikan mengenai yang ada dan mungkin ada, tetapi belum
termasuk yang formal. Ruang dan waktu yang
dimaksud dalam pendidikan matematika dalam dunia filsafat adalah bentuk dan
substansinya. Pada dasarnya filsafat dibagi dua yaitu hakekat proses dan
hakekat produk.
Analisis dari tabel yang ada mengenai dunia Pendidikan
Matematika ketika berbicara mengenai keindahan (estetika) yang bisa menimbulkan
ontology. Contoh paling nyata keindahan yang menentukan ontologi (etik dan
estetika), keindahan yang akan menentukan pantas dan tidak pantas, keindahan
yang akan menentukan baik dan buruk adalah
harimau jantan bila ingin punya anak maka harus membunuh dulu anak
perempuannya (buruk tetapi keindahan), seseorang yang cntik dengan apapun yang dilakukan
maka akan baik-baik saja (bisa membuat baik enjadi buruk, buruk menjadi baik
walaupun tidak sepenuhnya). Itu juga berhubungan dengan epistemology yang
berujung pada baik dan buruknya suatu hal.
Sejatinya filsafat
itu adalah penjelasan anda. Penjelasan mengenai yang ada dan yang mungkin ada. Yang
menjadi pengada adalah formula-formulanya antara koheren dan responden, antara rasio dan pengalaman, antara logis dan cocok. Berbicara mengenai filsafat kita juga harus
tahu di ruang mana, pada dimensi mana, pada struktur mana dan pada tataran mana,
ekstensikan dan intensifkan untuk dapat menembus ruang dan waktu. Seperti contoh ketika
mempelajar dunia pembelajaran matematika maka kita harus mempelajari mengenai guru,
siswa, media, kurikulum, metode, teknologi, ujian baik pada orang awam
spiritual maupun transendennya. Sebenar-benar keadaan ketika anda pusing itu adalah
olah fikir Jejaring yang ada dan mungkin ada di dalam Pembelajaran Matematika akan
memunculkan jejaring konsep ( jejaring yang ada dan yang mungkin ada). Misalkan
kita ambil sembarang konsep uang dalam bidang ekonomi, perbankan, perdagangan
(tidak nyata atau elektrik), kemudian
konsep mengenai pengertian manusia, sosiologi, antro budaya, budaya. Maka semua yang ada itu akan saling terkait di
dalam kehidupan nyata.
Beralih mengenai postingan yang diupload Bapak terakhir
mengenai proses alam semesta dibuat oleh mahasiswa (hasil jepretan kamera dari
cepler, terdapat berbagai fenomena yang kemudian diimasukkan ke dalam komputer, terdapat pola gerakan bulan
pada tiap-tiap planet, berbeda-beda juga pola antara matahari, bumi, bulan yang
berkeliling terus dengan teratur, berrdimensi, berstruktur dan kompleks. Jika dikecilkan
maka akan menjadi satu titik seperti hemoglobin atau sel kita yang terbatas
(darah yang hanya sampai telinga, hanya sampai lutut, hanya berputar-putar
disitu saja karena dibatasi oleh kemampuan manusia).
·
Pertanyaan
dari Saudari Nur Afni
Apakah di luar sana ada
bumi juga yang bentuknya seperti bumi yang kita tempati ini, apakah ada kehidupannya
yang sama seperti kehidupan kita di sini?
·
Jawaban
Bapak Prof. Marsigit
Anda baru sampai
tataran filsafat saja bahasanya sudah tinggi seperti itu. Orang awam biasanya
memakai bahasa analogi atau kiasan atau perumpamaan atau pegandaian. Itulah
tugas manusia untuk mempelajari firman-firman Tuhan pada tingkat spiritual
termasuk mempelajari terminologi surge dan neraka. Pandangan yang terkenal
adalah surge itu dingin, sedangkan neraka itu panas. Panas dan dingin merupakan
terminologi manusia. Bapak sendiri belum faham mengenai bahasa tingkat tinggi,
tingkatkan saja pada bahasa analog filsafat-filsafat yang ada dengan perumpamaan-perumpamaan.
Logika Bapak mengatakan
1) Bahwa misteri itu tidak dapat
dipecahkan. Dalam agama ada sesuatu yang bersifat formal, tidak bisa sembarang
untuk menerjemahkan. Karena itu Bahaya. Bahaya daripada aliran pluralisme adalah
akan muncul agama baru. Sebenarnya gampang dalam membuat agama baru seperti
komunitas penggemar Samsung (kemana-mana bersama-sama dengan Samsung.).
2)
Ikhtiar berikutnya dengan fikiran
manusia. Andaikata dulu manusia dapat menemukan dan mengetahui kejadian
sekarang sunguh manusia akan takjub. Itulah hebatnya tekhnologi. Tekhnologi
untuk diri kita sendiri. Namun tehnologi yang hebat tidak akan mampu memecahkan
materi seperti yang ditanyakan. Kembali pada referensi ayatnya. Perhatikan
deskripsi yang akan menjelaskan. Kita bisa menambahkan fikiran secara
subjektif. Itulah yang dimaksud dengan struktur. Jangankan langit, neraka
ataupun surge, kita bicara tentang pikiran
kitapun juga sebenarnya struktur. Bahkan
tidak percaya filsafat itu juga berfilsafat. Tidak ada struktur itulah juga
disebut berstruktur.
Seperti yang ditulis di dalam tabel tadi,
setiap apa yang ditulis adalah ikon dari apa yang melambangkan seleuruh
dunianya. Jika kita intensifkan maka akan jadi dunianya yang jika diteruskan
sampai akhir tidak akan bisa dijawab. Contohnya teori evolusi jika dilihat dari
sisi logika, bagaimana kita akan membenarkan. Di dalam filsafat ada dua hal
yaitu konsisten atau tidak, cocok atau tidak. Dua-duanya harus dipenuhi.
Secanggih apapun sampai akhir hayat maka tidak akan bertemu antara teori evolusi
dengan penciptaan Nabi Adam. Kenapa? Itulah sebenar-benar rahmat. Orang akan
menjadi bersyukur karena tidak mampu menjawab bagaimana penciptaan manusia dari
nabi Adam atau teori evolusi. Bahkan jika ditelusuri dari sains, ikan primitive
dapat diciptakan dari ganggang yang terkena matahari kemudian menjadi makhluk
bersel itu. Inilah salah stu contoh dari fikiran manusia. Itulah merupakan salah
satu warning atau peringatan bagi diri kita, menyadari bahwa diri kita tidak
sempurna. Harus memperbanyak keyakinan dan ikhtiar kita sebagai manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar