A.
Pengertian
Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan
tentang pengertian mix-methods, diantaranya :
1)
Johnson
dan Cristensen (2007)
Mix-Methods
atau metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang
mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif (mencakup landasan
filosofis, penggunaan pendekatan dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam
penelitian).
2)
Cresswell
(2009)
Mix-Methods
sering disebut juga metode multimethods (menggunakan multi metode), convergence
(dua metode bermuara ke satu), convergence (dua metode bermuara ke satu).
3)
Tashakkori
dan Teddie (1998)
Mix Methods merupakan penggabungan
dua atau lebih pendekatan penelitian yang berbeda.
B.
Jenis
Creswell
(2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode kombinasi
(mix-methods) yaitu :
1.
Model
Sequential (Kombinasi Berurutan)
Yaitu
suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari
satu metode ke metode yang lain.Terdapat tiga jenis model sequential yaitu:
a) Sequential Explanatory
Dicirikan
dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan
diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, guna
memperkuat hasil penelitian kuantitatif.
b)
Sequential
Exploratory
Pada
tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan
metode kuantitatif. Kombinasi data bersifat connecting (menyambung) hasil
penelitian tahap pertama (kualitatif) dan tahap berikutnya (kuantitatif).
c)
Sequential
Transformative Strategy
Model
ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipandu oleh teori lensa (gender, ras,
ilmu sosial) pada setiap prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan
metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan
metode kualitatif atau kuantitatif. Teori lensa digunakan untuk memandu
dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk menggali masalah (biasanya terdapat
pada bagian pendahuluan proposal penelitian).
2.
Model
Concurrent (Kombinasi Campuran)
Merupakan
prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan
kualitatif agar diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah
penelitian. Terdapat tiga model penelitian dalam model ini, yaitu:
1.
Concurrent
Triangulation Strategy
Model
atau strategi ini merupakan model yang paling familier. Dalam model ini
peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama,
baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya kemudian dapat ditemukan mana
data yang dapat digabungkan dan dibedakan.
2.
Concurrent
Embedded Strategy
Merupakan
metode penelitian yang mengkombinasikan penggunaan metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama (atau sebaliknya), tetapi bobot
metodenya berbeda. Dalam model ini terdapat dua metode yaitu metode primer (untuk
memperoleh data yang utama) dan metode sekunder (untuk memperoleh data guna
mendukung data yang diperoleh dari data primer).
3.
Concurrent
Rent Transformative Strategy
Merupakan
gabungan antara model triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan data
dilakukan pada satu tahap penelitian dan pada waktu yang sama, bobot metode
bisa sama atau tidak. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging,
connecting atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan
mencampur dengan bobot tidak sama).
C.
Karakteristik
Menurut
Kiessling dan Harvey, 2005 perbedaan antara kuantitatif, kualitatif dan
mixe-method meliputi 5 hal. Berikut tertuang dalam bentuk tabel.
Deskripsi
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
Mixed-Methods
|
Definisi Masalah dan
Pengembangan Hipotesis
|
Hipotesis yang sangat
spesifik dikembangkan untuk mengembangkan definisi operasional dan diujikan
|
Masalah dinyatakan
dengan jelas dalam format paragraph berupa dua atau tiga kalimat yang
menjelaskan latar belakang dan tujuan
|
Masalah merefleksikan
realitas eksternal dengan penjelasan bahwa cara terbaik untuk menuju capaian
dengan menyusun hubungan-hubungan
|
Kontruksi Rancangan
Riset
|
Kontrol terhadap
variabel eksternal dan perhatian utama diberikan untuk mempertahankan kondisi
yang diperbandingkan dan mengurangi error dan bias. Oleh karena itu sampel
diambil secara acak agar tidak bias.
|
Bagian ini merupakan langkah
persiapan karena studi kualitatif seringkali disusun sesuai lokasi dan
partisipan.
|
Kombinasi kontrol
terhadap variabel eksternal dan mengurangi beragam error melalui triangulasi atau
mencari konvergensi hasil.
|
Prosedur Pengumpulan
Data
|
Kuessioner yang
terbuka dan tertutup, pengujian, data numeric (waktu, panjang, berat, dsb.)
|
Interview,kuessioner
terbuka dan tertutup, partisipan sebagai observer, focus group.
|
Rencana digunakan, dengan
sejumlah batasan pada prosedur pengumpulan data secara kualitatif
|
Pemilihan Metodologi
untuk Analisis Data
|
Uji statistik
parametrik, pengukuran dengan angka
|
Pengukuran yang
interpretative dengan kata-kata, di mana nilai modus dan median bisa diperoleh
|
Pilihan untuk
mengkonversi data kuantitatif menjadi kualitatif atau sebaliknya sebagai
perbandingan.
|
Evaluasi Hasil dan
Kesimpulan
|
Hasil
digeneralisasi, temuan yang banyak tidak seluruhnya dikembangkan lebih
lanjut.
|
Reduksi
data menjadi bentuk yang “manageable” dibutuhkan melalui penyusunan
kategorisasi
|
“Cerita”
dikembangkan untuk menjelaskan fenomena yang dipelajari dan dapat
digeneralisasi.
|
4.
Alasan
Penggunaan Mix Methods
1)
Secara
Umum
Digunakan
apabila peneliti ingin untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap, valid,
reliabel dan obyektif.
2)
Secara
Spesifik
a) Peneliti
yang ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang diperkaya dengan
data-data yang bersifat kualitatif yang tidak biasa digali dengan metode
kuantitatif.
b) Peneliti
ingin hasil penelitian kualitatif dapat diberlakukan pada populasi yang lebih
luas.
c) Peneliti
ingin mendapatkan data yang lebih komprehensif yang dapat dicari dengan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam waktu yang sama.
d) Peneliti
ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengan metode kualitatif, dan
meneliti produk dengan kuantitatif.
e) Peneliti
ingin melakukan penelitian tindakan (action research).
f) Peneliti
ingin melakukan penelitian untuk menghasilkan produk yang teruji dengan metode
R & D (research and development).
Sumber :
1) Studi
Kasus: Penelitian di Aceh dan Pangandaraan oleh Tim Riset Kelompok Keahlian
Perumahan dan Permukiman ITB oleh Dr. Allis Nurdini, ST, MT dan Ir. Wiwik Dwi
Pratiwi, MES, PhD yang berjudul Pembelajaran Tentang Mixed-Method Pada
Penelitian Perumahan Pasca Bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar