Pertemuan kedelapan kuliah Filsafat Ilmu pada hari
Selasa, 10 November 2015 di ruang 305B Gedung Lama Pasca Sarjana Universitas
Negeri Yogyakarta bersama Bapak Prof. Marsigit membahas unsur unsur yang
terdapat pada objek filsafat yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Unsur-unsur
yang menjadi ciri khas dan yang menjadi pembeda antara objek filsafat yang ada
dan objek filsafat yang mungkin ada. Yang difikirkan dalam objek filsafat
adalah tentang sifatnya. Sifat-sifat yang sudah di reduksi, sifat-sifat yang kita
lihat strukturnya walaupun bermilyar pangkat semilyarpun kita tidak akan mampu
atau tidak akan selesai untuk menyebutkannya. Begitu juga dengan kehidupan
manusia yang pada hakekatnya juga merupakan suatu reduksi atau pilihan yaitu
pilihan Tuhan. Sifat-sifat yang kita fikirkan itu tergantung dari tujuan hidup
kita yaitu untuk membangun apa, entah membangun rumahtangga, kepercayaan, agama
ataupun membangun hal yang lain. Berikut akan saya paparkan tabel yang berisi
perbedaan objek filsafat antara yang ada dan mungkin ada.
Komponen
|
Objek
Filsafat
|
|
Yang
Ada
|
Mungkin
Ada
|
|
Sifat
|
·
Tetap dengan tokohnya Permenides
|
·
Berubah dengan tokohnya
Heraclitos
|
·
Absolut atau ideal sehingga
muncullah istilah Absolutisme dengan tokohnya Plato.
|
·
Real atau nyata sehingga
muncullah istilah Realisme degan tokohnya Aristoteles.
|
|
·
Tetap/identitas (tidak peduli
ruang dan waktu)
|
·
Relatif (peduli dengan ruan dan
waktu)
|
|
·
Analitik (Bilang apapun terserah
yang penting logis dan bisa dinalar) akan menghasilkan sifat a priori
berdasar pada rasio dengan tokohnya Renedecartes.
|
·
Sintetik sehingga menghasilkan
sifat a posteriori yang berdasar pada empiris dengan tokohnya Dividio.
|
|
·
Logisicsm dengan tokohnya Sir
Betrand Russel
|
·
Formalisme dengan tokohnya
Gilbert
|
|
·
Abstrak
|
·
Konkret
|
|
·
Logika
|
·
Fakta
|
|
·
Tunggal/ Kuasa Tuhan
|
·
Transenden
|
|
Habitat
|
·
Di dalam fikiran
|
·
Di luar fikiran
|
Nilai
Kebenaran
|
·
Yang penting konsisten
|
·
Cocok/ Korespondensi (mengunakan
panca indera)
|
Keterangan tambahan
dari tabel:
- Yang dimaksud dengan tetap seperti kecil, besar, tua, muda. Sedangkan yang dimaksud dengan berubah adalah dari saat ke saat atau dari waktu ke waktu.
- Sehebat-hebat metode yang diterapkan oleh guru di dalam pembelajaran adalah adanya indikator yaitu menuju ke arah tidur.
- Suatu pikiran menjadi akan menjadi ilmu dengan syarat yang penting konsisten. Contohnya: Alien + Alien = Alien
- Alien + Identitas = Alien itu sendiri (tidak peduli makna dari alien itu sendiri)
·
Konkret merupakan antitesis dari abstrak
Real merupakan
antitesis dari absolute
·
Contoh analitik adalah proses seseorang
yang akan berkeluarga. Misalnya bermula dari kenalan, mencinta, bertemu dengan
keluarga, jadian melamar sehingga nantinya menuju suatu proses pernikahan.
Benda-benda sintetik di
dunia ini ada 3, yaitu:
a.
Saling terhubung
b.
Berlaku hukum sebab akibat
c.
Masuk dunia persepsi dan dapat
dipersepsi
·
Contoh dari a priori adalah dokter umum yang
tidak perlu secara langsung menangani pasiennya (cukum mengetahui gejala-gejala
yang dirasakan pasien) sudah bisa menentukan resep obatnya.
Sedangkan contoh dari a
posteriori adalah dokter hewan yang harus secara langsung menangani pasien
(harus diraba, harus disentuh) agar dapat mengehaui penyakit dari hewan
tersebut.
·
Pada abad ke 15 terjadilah pertempuran
hebat antara Renedecartes dan Divio. Saling menyalahkan dengan berpegang tegung
pada pemikiran masing-masing. Renedecartes yang teguh dengan pemikiran bahwa
ilmu harus berdasarkan pada rasio sedangkan Dividio juga teguh dengan
pemikirannya bahwa ilmu harus berdasar kepada pengalaman/empiris. Kemudian lahirlah
sang juru damai antara keduanya yaitu Immanuel Kant pada tahun 1671 yang
berpendapat bahwa antara rasio dan empiris sama-sama benar tetapi juga salah
karena mengabaikan yang lain. Rasio mengabaikan empiris dan empiris juga
mengabaikan rasio. Pendapat Immanuel Kant melalui The Critic of Pure Reason
yang menghasilkan “ Sintetik A priori “ yang artinya terapkanlah apa yang
menjadi fikiranmu dan fikirkanlah apa yang menjadi pengalamanmu.
·
Dewa adalah transenden bagi daksa
Subjek adalah
transenden bagi objek
Pemimpin adalah
transenden bagi yang dipimpin.
Contohnya adalah Bapak
Marsigit tahu dan sadar jika beliau memakai baju kuning tetapi selamanya kuning
tidak akan pernah tahu mengenai Bapak Marsigit.
Berdasarkan pada sejarah pada zaman dahulu tentang gereja
yang menganut teori bahwa kami adalah pusat alam semesta (geosentris menuju
heliosentris). Munculnya revolusi Copernicus yang menyelidiki, menulis dan
menyembunyikan serta membantah adanya suatu daya besar pada gereja serta adanya
saintifik yang dipakai dalam gereja. Adanya anggapan bahwa hidup kita selamanya
tidak akan pernah sama karena setiap hari bumi bergeser dengan berputar
mengelilingi matahari. Kemudia muncullah orang baru yaitu Auguste Comte yang
menentang sema pendapat baik Renedecartes maupun Dividio. Dia menganggap bahwa
pendapat-pendapat mereka tidak ada artinya di dalam membangun dunia. Menurut
Comte, membangun dunia berlandaskan pada agama itu tidak logis atau irrasional.
Membangun dunia harus dengan rasionalyaitu dengan saintifik. Contoh fenomena
Comte adalah memilih dunia daripada akherat seperti melupakan ibadah karena
keasyikan dengan permainan atau aplikasi di dalam handphone. Contoh lainnya
adalah penggunaan alat-alat modern lainnya seperti sepeda motor, mobil.
Sesungguhnya kita pun tidak mapun untuk menghindari fenomena Comte.
Mengenai kurikulum yang akan diterapkan di Indonesia
yaitu Kurikulum 2013. Berawal dari struktur Indonesia yang terdiri dari 4
dimensi yaitu dari material, formal, normatif dan berakhir pada spiritual.
Keempat dimensi ini dapat digunakan untuk menembus ruang dan waktu ditopang
oleh ilmu-ilmu dasar yaitu Matematika, Fisika, Kimia. Namun kenyataan yang ada
di Indonesia, Indonesia terjepit (Cita-cita bangsa Inodonesia besar tetapi
terjepit oleh industrialisasi negara Barat). Tingkatan kehidupan dari zaman
dahulu adalah Tradisional, Feodal, Modern, Pos Modern, Pos Pos Modern dan
sekarang adalah Powernow atau Kontemporer. Kehidupan manusia terkontaminasi
atau dibawah pengaruh kehidupan powernow seperti kapitalisme, pragmatisme,
utilitarian, hedonisme, materialisme dan liberalisme. Salah satu contoh teras
Power now adalah adanya yahoo yang selama kita gunakan.
Dalam mempelajari filsafat, kita ibarat ikan yang berenang
pada kolam yang sudah tercemar oleh limbah Powernow yaitu ada ikan yang hidup,
ada juga yang mati. Seperti yang diibaratkan oleh para sufi ketika meilaht
orang-orag yang masih hidup di dunia namun di dalam hidupnya tidak pernah ada
doa/ tidak pernah berfikir maka itu termasuk mayat hidup.
Kembali mengenai kurikulum 2013. Dengan adanya kurikulum
Indonesia akan semakin lemah dalam petarungan dunia (anak ayam yang kelaparan
di lumbung sendiri, tidak dipercaya di dalam negara sendiri). Indonesia secara
pelan namun pasti, mau tidak mau, hatus tidak harus mengikuti gerakan Power
now. Saintifik merupakan fenomena menajam di dalam dunia filsafat. Sedangkan
hermeneutika hidup itu terdapat tiga fenomena yaitu meningkat/naik, mendatar
dan menajam. Jika hanya menerapkan saintifik di dalam dunia pendidikan makabaru
1/3 dari hidup atau 1/3 dari dunia yang akan dicapai. Untuk mengerti dan faham
tentang pengembangan kurikulum 2013 pun kita harus mengetahui peta dunia yang
terdiri dari industrial, humanisme, tegnological, pragmatis, progesif dan
public.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar