Di
dalam kenyataan yang ada, terkadang masih banyak manusia khususnya para peserta
didik yang belum mengetahui manfaat dari berbagai ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di sekolah khususnya
tentang matematika. Pada umumnya, para peserta didik masih bertanya-tanya untuk
apa mereka belajar dan manfaat yang mereka dapatkan ketika mempelajari materi
matematika seperti aljabar, trigonometri, matrik, barisan, deret. Sehingga
itulah yang terkadang membuat peserta didik merasa tidak begitu semangat, tidak
begitu greget bahkan bosan ataupun takut ketika mempelajari itu. Namun
sebenarnya banyak sekali manfaat yang sudah mereka dapatkan ketika mempelajari
materi matematika tersebut. Hanya saja sebagian besar dari mereka tidak
menyadari itu. Seperti contoh materi yang akan dibahas dalam makalah ini
mengenai matrik. Dalam kehidupan sehari-hari, matriks dapat digunakan antara
lain untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, transformasi geometri,
program komputer dan jadwal siaran televisi.
Dalam sejarahnya, matriks pertama kali
diciptakan oleh Arthur Cayley (1821-1895), seorang profesor Sadleirian
Matematik Murni di Cambridge. Banyak karya yang sudah dihasilkan oleh beliau
yaitu 900 makalah dan nota yang hampir meliputi hampir setiap aspek dari
matematik modern. Namun dari karya-karya beliau tersebut, ada beberapa karya
yang paling penting yaitu dalam pembangunan aljabar matriks, bekerja di
non-euclidean geometry dan geometri n-dimensi. Kemudian matriks pertama kali
dikenalkan dan digunakan oleh James J. Slyvester (1850) untuk menunjukkan
susunan bilangan-bilangan berbentuk persegi atau persegi panjang. Namun jauh
sebelum itu, kira-kira 250 tahun
SM, ahli matematika cina menggunakan metode matriks untuk memecahkan sistem
persamaan linier simultan.
Matriks dalam matematika merupakan
kumpulan bilangan, simbol atau ekspresi berbentuk persegi panjang yang disusun
menurut baris dan kolom atau lajur. Matriks bukan merupakan susunan angka-angka
yang bukan bertujuan untuk memberikan jumlah nilai bagi sekumpulan angka tersebut.
Baris adalah anggota yang ditulis mendatar, sedangkan kolom atau lajur adalah
anggota yang ditulis menurun. Semua anggotanya terletak di dalam suatu tanda
kurung.Penulisan nama matriks bisanya menggunakan huruf Kapital. Contoh
penulisan matriks adalah sebagai berikut :
Matriks A tersebut
mempunyai 2 baris dan 3 lajur sehingga sehingga ordo matriks A adalah 2
x 3. Jadi suatu matriks yang mempunyai baris sebanyak m dan mempunyai kolom/lajur sebanyak n, maka ordo matriksnya
ditulis dengan m x n. Matriks pun bermacam-macam jenisnya.
Setiap matriks memiliki ciri-ciri sendiri. Adapun matriks-matriks tersebut,
diantaranya sebagai berikut :
1) Matriks Kolom/Lajur
Yaitu
matriks yang hanya mempunyai 1 kolom/ lajur. Biasanya mempunyai ordo m x 1.
Contoh
:
2) Matriks Baris
Yaitu
matriks yang hanya mempunyai 1 baris. Biasanya mempunya ordo 1 x n.
Contoh
:
3) Matriks Persegi
Yaitu
matriks yang mempunyai banyak baris dan banyak kolom/lajur yang sama.
Biasanya
mempunyai ordo m x m. Contoh :
4) Matriks Segitiga
Yaitu
suatu matriks persegi dengan semua unsur yang berada di bawah atau di atas
diagonal utama adalah nol. Contoh :
5) Matriks Nol
Yaitu
suatu matriks yang semua anggotanya merupakan angka nol. Contoh :
6) Matriks Diagonal
Yaitu
matriks persegi yang semua anggotanya sama dengan nol, kecuali anggota pada
diagonal utamanya. Contoh :
7) Matriks Skalar
Yaitu
suatu matriks dimana anggota a11 = a22 = a33 (diagonal
utama) bernilai k dan sama, dimana k merupakan sutau bilangan bukan nol dan
satu. Contoh :
8) Matriks Identitas
Yaitu
matriks persegi dengan anggota pada diagonal utama adalah satu, dan yang
lainnya adalah nol. Contoh :
9) Matriks Transpos
Yaitu
suatu matriks yang dibentuk dengan menulis baris pertama suatu matriks sebagai
kolom/lajur pertama bagi matriks baru (matriks transpos), baris kedua sebagai
kolom/lajur kedua dan seterusnya. Begitu juga sebaliknya kolom. lajur pertama
pada matriks tersebut ditulis pada baris pertama matriks (matriks transpose)
dan seterusnya.
Contoh
:
10) Matriks Simetri
Yaitu
suatu matriks yang bernilai atau bentuknya sama dengan matriks transposnya.
Contoh
:
Syarat dua
buah matriks dikatakan sama adalah :
1) Mempunyai ordo sama
2) Anggota-anggota yang bersesuaian
juga sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar